Pesona Wisata Hutan Lambusango di Buton

Hutan Lambusango merupakan situs gacor 2024 salah satu kawasan wisata alam yang didominasi oleh kawasan hutan. Di dalam hutan berikut banyak terkandung beranekaragam satwa liar endemik yang langka dan juga beraneka jenis burung yang hidup disana. Satwa liar endemik dan langka yang dapat ditemukan di hutan ini antara lain kera hitam Sulawesi, kuskus, macaque, anoa, hingga tarsius.

Hutan yang berada di Pulau Buton ini kerap dikunjungi oleh wisatawan asal Inggris. Selain itu, hutan berikut termasuk kerap dikunjungi oleh wisatawan dalam negeri untuk melaksanakan pengamatan pada beraneka macam jenis burung dan juga satwa liar endemik. Sehingga hutan satu ini cocok digunakan sebagai pusat riset atau penelitian yang dikerjakan oleh para peneliti dari dalam dan luar negeri.

Kawasan Hutan Lambusango tidak cukup mendapatkan perhatian lebih-lebih dalam perihal pendidikan. Padahal, potensi wisata alam di hutan berikut sangatlah besar, lebih-lebih hutan ini mempunyai keanekaragaman jenis burung dan satwa liar endemik yang sangat wajib untuk dikelola dan dijadikan pembelajaran untuk sumber pengetahuan pengetahuan alam dari jadi PAUD hingga perguruan tinggi.

Alamat dan Rute Menuju Lokasi Hutan

Wisata alam berbentuk kawasan joker slot hutan ini berada di Sulawesi Tenggara, tepatnya di tempat Buton. Secara administratif, hutan berikut termasuk beberapa kecamatan yaitu Wolowa, Pasarwajo, Siontapina, Kapontori, Lasalimu, dan Lasalimu Selatan. Lokasi hutan berjarak 50.69 km jikalau ditempuh dari Muna, 24.77 km jikalau ditempuh dari Kota Bau-Bau, dan 9.07 km jikalau ditempuh dari Buton.

Terdapat jalan hawa dan jalan laut yang bisa Anda tempuh untuk menuju ke hutan yang di awali dari Kota Kendari atau Kabupaten Konawe. Apabila Anda memilih jalan udara, maka Anda bisa mengfungsikan pesawat perintis dengan pendaratan di Bandara Walter Monginsidi. Bandara berikut terletak di Sulawesi Tenggara, tepatnya di Kabupaten Konawe.

Setelah itu, Anda bisa melanjutkan perjalanan lewat jalan darat mengfungsikan mobil dengan sementara tempuh perjalanan kira-kira 1 jam. Namun sangat disayangkan, gara-gara hutan ini tidak cukup mendapatkan perhatian, maka selama perjalanan belum ditemukan banyak papan penunjuk jalan untuk menuju ke lokasi hutan.

Apabila Anda memilih jalan laut, Anda bisa mengfungsikan kapal laut yang berlabuh di Pelabuhan Nusantara yang terletak di Kota Kendari. Kemudian, dari Pelabuhan berikut Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Kota Bau-Bau mengfungsikan jalan darat dengan sementara tempuh perjalanan kira-kira 4 jam. Setelah itu, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke hutan mengfungsikan mobil kira-kira 1 jam.

Selain mengfungsikan mobil, Anda termasuk bisa melanjutkan perjalanan menuju ke hutan lewat jalan laut dengan memulainya dari Pelabuhan yang berada di Bau-bau mengfungsikan transportasi speedboat dengan sementara tempuh perjalanan kira-kira 2 jam.

Harga Tiket Masuk Wisata Alam

Karena merupakan kawasan konservatif, maka untuk bisa masuk ke hutan ini, Anda wajib mempunyai surat izin masuk kawasan tersebut. Surat izin yang dimaksud bisa Anda peroleh dengan mengurusnya lebih-lebih dahulu di kantor Sub Balai KSDA di Sulawesi Tenggara, tepatnya di Kota Kendari atau Sub Seksi Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) yang terletak di Kota Bau-Bau, tepatnya di tempat Buton.

Para wisatawan yang udah punyai surat izin bisa menginap di kawasan hutan dengan mengfungsikan labundo-bundo. Labundo-bundo adalah tempat penginapan sementara yang khusus didirikan untuk para peneliti dan para pengunjung. Tempat penginapan sementara berikut didirikan secara khusus oleh pengelola hutan.

Jika idamkan menginap di dalam hutan, Anda wajib menyiapkan segala kebutuhan Anda sendiri termasuk makanan dan minuman gara-gara akan sulit menemukan warung makan di kira-kira hutan. Namun jikalau tidak idamkan menginap di dalam hutan, Anda termasuk bisa menginap di penginapan yang lebih memadai di kira-kira Kota Bau-Bau.

Di depan hutan cuma terkandung gapura yang bertuliskan ‘Selamat Datang di Hutan Lambusango’ saja, tidak ditemukan papan Info sama sekali. Saat memasuki hutan, Anda akan lewat jalan trekking dengan jalanan aspal. Jika idamkan masuk ke dalam hutan dan lihat beraneka satwa disana tidak bisa sembarangan.

Berbagai satwa di dalam hutan berikut lebih banyak yang aktif sementara malam hari. Sehingga untuk lihat satwa-satwa tersebut, Anda wajib lewat jalan trekking dan diharuskan bermalam di dalam hutan lebih dari dua hari. Pengelola hutan ini sebetulnya sengaja tidak memicu papan Info gara-gara hutan berikut sebetulnya dijaga keasliannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *