Film Perang Eropa yang Pernah di Konsumsi Masyarakat

Film Perang Eropa yang Pernah di Konsumsi Masyarakat – Apakah teman-teman suka menonton film perang? Tepat sekali, film bertema perang memang memiliki nilai-nilai cerita dan keasyikan tersendiri saat melihatnya. Bahkan semua keseruan muali dari action, thriler, drama, sampai komedi bisa muncul dengan slot bet 100 perak latar medan perang. Jadi tak heran jika banyak film-film terbaik dan legenda dari tema ini. Ada film perang terbaik yang terangkum dalam artikel ini yang bisa jadikan referensi tontonan di rumah. Saat mengkonsumsi atau menonton film sudah seperti kebutuhan, yakni kebutuhan hiburan untuk mengahbiskan waktu luang atau istirahat dari aktivitas setiap hari. Film perang bisa jadi rekomendasi film yang menarik untuk ditonton karena seru dan kualitas film yang tidak perlu diragukan lagi, bahkan film perang lawas pun masih rekomended untuk ditonton hingga sekarang.

Da 5 Bloods (2020)

Film perang terbaik berikutnya adalah Da 5 Blood yang juga meruapakan slot88 resmi film terbaru Netflix garapan Spike Lee yang tayang pada 12 Juni 2020. Film yang diperankan oleh Delroy Lindo, Jonathan Majors, Clarke Peters, dan kawan-kawan ini menceritakan tentang 4 orang kakek-kakek veteran perang Vietnam yang kembali ke negara asalnya. Disanalah mereka mencari jasad komandan pasukannya dan harta karun yang pernah mereka sembunyikan di hutan.

The Hurt Locker (2009)

Film yang dinobatkan sebagai film perang Timur Tengah terbaik adalah The Hurt Locker yang disutradarai oleh Kathryn Biglow. Film yang tayang 2 Juni 2019 ini bercerita tentang William James yang diperankan oleh Jeremy Renner yang bertugas untuk memimpin kelompok tentara Amerika Serikat di Irak. Cara memimpin James ini lah yang menjadi kisah seru dalam perjalanan perangnya sampai ia pensiun sebagai seorang tentara.

The Battle of Jangsari (2019)

Film perang terbaik berikutnya berasal dari Korea Selatan yang berjudul The Battle of Jangsari garapan sutradara bernama Kwak Kyung Taek dan Kim Tae Hoon. Tyang pada 25 desember 2019, film ini bercerita tentang sekelompok mahasiswa yang terseret dalam perang korea yang mengerikan. Kisah dalam film ini rupanya diadaptasi dari kisah nyata 772 tentara mahasiswa yang berpartisipasi dalam perang Incheon. Film ini juga melbatkan aktris Holywood Megan Fox yang berperan sebagai reporter yang meliput perang tersebut.

Pearl Harbor (2001)

Pearl Harbor adalah salah satu film perang hollywood terbaik sepanjang masa yang tayang pertama kali pada 25 Mei 2021. Berlatar belakang perang dari peristiwa penyerangan Pearl Harbour oleh tentara Tentara Jepang. Film yang disutradarai Michael Bay ini bercerita tentang pertemanan Rafe yang diperankan Ben Affleck dan Danny yang diperankan Josh Hartnett harus berseteru karena masalah asmara. Film ini juga menjadi salah satu film romantis terbaik yang sayang untuk dilewatkan.

GreyHound (2020)

Greyhound adalah film perang bergenre aksi, drama, dan sejarah terbaik yang dibintangi aktor kawakan Tom Hanks. Diadaptasi dari novel best seller karya C.S Forester ini menveritakan komandan angkatan laut Amerika yang bertugas untukmengawal kapal mahjong ways 2 perang kecil dengan kapal perangnya yang bernama Greyhound. Sang komandan yang bernama Ernest Krause kemudian diserang oleh kapam selam milik Jerman berma U-Boat yang sangat kuat.

Lawrence of Arabia (1962)

Film perang yang legendaris dan terbaik sepanjang masa ini berjudul Lawrence of Arabia yang disutradarai oleh David Lean. Tayang pertama kali pada 11 Desember 1962, film ini masih seru dan layak ditonon hingga sekarang. Film Lawrence of Arabia bercerita tentang T.E Lawrence yang diperankan oleh Pater O’Toole sebagai perwira intelijen Inggris yang harus menghancurkan kekuasaan Ottoman. Dalm fil ini ada beberapa adegan yang menjadi kontroversial karena dianggap rasis dan islamophobia.

A Hidden Life (2019)

Visual dan sinematografi yang apik membuat film A Hideen Life layak masuk dalam daftar 25 film perang terbaik yang wajib ditonton. Disutradarai oleh Terrence Malick, film ini bercerita tentang kisah petani dari Austria bernama Franz J Gerst Tter yang dieprankan oleh August Diehl menolak tunduk pada Nazi di Perang Dunia II. Film ini rupanya diangkat dari kisah nyata Franz yang dilempar ke penjara karena penolakannya tersebut. Tayang pada 13 Desember 2019, film ini termasuk film perang yang ringan namun sayang untuk dilewatkan.

Hacksaw Ridge (2016)

Hacksaw Ridge adalah film yang diangakat dari kisah nyata seorang prajurit pernag Amerika Serikat bernama Desmond Doss yang diperankan oleh Andrew Gefield. Tayang pada 4 November 2016, film yang disutradarai Mel Gibsen ini bercerita tentang sang prajurit Doss tersebut adalah penganut agama Kristen yang saat taat dan terjun ke medan pertempuran Perang Dunia II yang sangat kejam. Doss sangat enggan untuk membunuh, memegang senjata, atau melukai seseorang meskipun lawannya sekalipun, sampai akhirnya pasukan mereka terdesak dan harus melawannya.

Letters From Iwo Jima (2006)

Selanjutnya ada film perang bertema Perang Dunia II fiktif berjudul Letters From Iwo Jima yang berbahasa Jepang meskipun disutradarai Clint Eastwood asala Amerika Serikat. Film ini menyuguhkan kisah yang berbeda dari film Perang Dunia II yang sering dibuat Amerika Serikat. Dibintangi Ken Watanabe, Kazunari Ninomiya, Tsuoshi Ihara, dan kawan-kawan, film Letters From Iwo Jima bercerita tentang pertahanan mati-matian tentara Jepang untuk mempertahankan pulau Iwo Jima dari tentara Amerika serikat.

Jenis jenis Film Horor Yang Harus Kamu Tonton

Jenis jenis Film Horor Yang Harus Kamu Tonton – Film horor spaceman pragmatic adalah genre yang sangat populer di kalangan penonton film karena mampu membangkitkan perasaan takut, cemas, dan ketegangan. Ada berbagai jenis film horor, masing-masing menawarkan pengalaman berbeda-beda bagi penonton. Berikut adalah jenis-jenis film horor yang sering ditemukan dalam dunia perfilman.

1. Horor Supranatural

Jenis film ini berfokus pada kejadian-kejadian yang melibatkan entitas supranatural seperti hantu, setan, atau roh jahat. Cerita biasanya berkisar pada gangguan-gangguan mistis yang mengancam karakter utama, seringkali melibatkan rumah berhantu atau lokasi-lokasi lain yang memiliki sejarah gelap.

2. Slasher

Film horor slasher biasanya melibatkan seorang pembunuh berantai yang membunuh sekelompok orang satu per satu dengan cara-cara yang mengerikan. Karakter pembunuh sering kali memiliki motif balas dendam atau psikopat. Contoh film horor slasher yang terkenal adalah seri “Halloween” dan “Friday the 13th.”

3. Zombie

Film horor zombie melibatkan bangkitnya orang mati sebagai zombie yang haus darah dan daging manusia. Cerita biasanya berkisar pada perjuangan karakter utama untuk bertahan hidup di tengah wabah zombie. Contoh film zombie yang terkenal adalah “Night of the Living Dead” dan “28 Days Later.”

4. Body Horror

Jenis ini fokus pada perubahan fisik atau mental yang mengerikan bonanza slot pada karakter utama. Ini bisa berupa mutasi, infeksi, atau modifikasi tubuh yang ekstrem. Contoh film body horror adalah “The Fly” dan “Tusk.”

5. Found Footage

Film horor found footage menampilkan cerita melalui rekaman kamera yang tampak nyata dan mentah, seperti video amatir atau dokumentasi. Gaya ini memberikan perasaan keaslian dan kedekatan dengan peristiwa yang terjadi. Contoh terkenal adalah “The Blair Witch Project” dan “Paranormal Activity.”

6. Creature Feature

Jenis film ini melibatkan makhluk atau monster menakutkan yang menjadi ancaman bagi karakter utama. Makhluk ini bisa berupa hewan besar yang bermutasi atau monster fiktif dari luar angkasa. Contoh film ini adalah “Jaws” dan “The Host.”

7. Psychological Horror

Film horor psikologis menekankan ketegangan batin dan ketidakpastian dalam pikiran karakter utama. Cerita berfokus pada pengalaman emosional dan mental mereka, seringkali melibatkan delusi, paranoia, atau ketidakstabilan mental. Contoh film ini adalah “The Shining” dan “Black Swan.”

8. Gore

Film gore, atau sering disebut juga splatter, menampilkan adegan kekerasan grafis dan berdarah. Fokusnya adalah pada dampak visual yang mengerikan dari pembunuhan atau luka-luka. Contoh film gore adalah “Saw” dan “Hostel.”

9. Folk Horror

Jenis film ini berkaitan dengan tradisi atau budaya masyarakat tertentu, terutama yang berkaitan dengan kepercayaan kuno atau praktik pagan. Contoh film folk horror adalah “The Wicker Man” dan “Midsommar.”

10. Horror Komedi

Film ini menggabungkan elemen horor dengan komedi. Ini bisa berupa parodi atau cerita yang menggabungkan unsur menakutkan dengan humor. Contoh film horor komedi adalah “Shaun of the Dead” dan “Evil Dead II.”

10 Film Indonesia Bertema Memperjuangkan Kemerdekaan

10 Film Indonesia Bertema Memperjuangkan Kemerdekaan – Bulan Agustus selalu identik dengan segala hal yang berhubungan keluaran macau dengan perjuangan dan kemerdekaan. Ya, hal ini seakan menyambut euforia Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus. Namun, di tengah pandemi seperti sekarang ini, kita memang tidak bisa merayakan dengan terlalu euforia. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah mengenang kembali jasa para pahlawan Indonesia melalui film-film bertema perjuangan. Memang, kita tidak bisa pergi ke bioskop di tengah PPKM Darurat, namun kita bisa menonton film-film bertema perjuangan Indonesia melalui layanan streaming online yang sudah banyak tersedia. Sebab, dengan tetap di rumah saja, sudah menunjukan sikap perjuangan kita dalam memutus rantai penyebaran virus COVID-19 di Indonesia. Terlebih lagi, dengan menonton karya-karya para sutradara Indonesia, juga turut membantu industri kreatif Indonesia untuk bangkit di tengah pandemi. Nah, berikut ini adalah 10 rekomendasi film bertema perjuangan karya sineas tanah air yang patut ditonton kembali:

Merah Putih (2009)

Film Merah Putih merupakan kolaborasi rumah produksi nasional dengan internasional. Film ini dirilis pada 2009, dan mengisahkan mengenai peristiwa Agresi Militer Belanda 1 pada 1947. Merah Putih diperankan secara apik oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Teuku Rifnu, Zumi Zola, dan Darius Sinathrya. Merah Putih merupakan film pertama dari trilogi film bertema perjuangan lainnya, yaitu Darah Garuda (2010), dan Hati Merdeka (2011).

Soekarno (2013)

Film garapan sutradara ternama Hanung Bramantyo ini menceritakan perjalanan hidup Soekarno sebagai sang proklamator bangsa. Film Soekarno menampilkan Ario Bayu sebagai sosok Bung Karno, beradu peran dengan Lukman Sardi, Maudy Koesnaedi, hingga Sujiwo Tejo. Karena sarat nilai perjuangan, film dengan durasi 137 menit ini berhasil menyabet gelar Film Terpuji dari Festival Film Bandung (FFB) ke-27 pada 2014.

Tjokroaminoto (2015)

Tjokroaminoto merupakan film bertema perjuangan Indonesia yang dirilis pada 2015. Film garapan Garin Nugroho ini melibatkan beberapa aktor terbaik tanah air, seperti Reza Rahardian, Christine Hakim, Didi Petet, hingga Sujiwo Tejo. Film ini sendiri mengisahkan mengenai guru bangsa yang berhasil menjadi pendidik bagi tokoh-tokoh pemimpin Indonesia. Pada 2014, film Tjokroaminoto berhasil memenangkan tiga kategori pada Festival Film Indonesia 2015, yakni Sinematografi Terbaik, Tata Artistik Terbaik, dan Tata Busana Terbaik.

Battle of Surabaya (2015)

Berbeda dengan film lainnya, film bertema perjuangan Indonesia kali ini menggunakan tampilan animasi 2 dimensi. Film animasi Battle of Surabaya ini diproduksi oleh MSV Pictures, dan disutradarai oleh Aryanto Yuniawan. Battle of Surabaya mengisahkan tentang petualangan Musa. Seorang remaja tukang semir sepatu yang menjadi kurir bagi perjuangan arek-arek Suroboyo pada pertempuran 10 November 1945. Kisah dan animasi apiknya membawa Battle of Surabaya menjuarai spaceman berbagai penghargaan film ternama. Beberapa di antaranya adalah Best Animation di Milan International Film Festival 2017, Best Animation dalam Berlin International Film Festival 2017, Best Animation dalam Nice International Film Festival 2017, dan masih banyak lagi.

Kartini (2017)

Sama seperti film Soekarno, film Kartini digarap oleh sutradara kondang Hanung Bramantyo. Film ini pertama kali dirilis pada 2017, dan Dian Sastrowardoyo ditunjuk sebagai pemeran Kartini dalam film ini. Film Kartini menampilkan sosok pejuang emansipasi wanita dalam wajah yang lebih berani, kuat, dan cerdas sebagai perempuan. Film Kartini menyabet penghargaan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dari Festival Film Indonesia 2017 yang diraih oleh Christine Hakim.

Bumi Manusia (2019)

Film adaptasi dari buku dengan judul yang sama karya Pramoedya Ananta Toer ini digarap oleh Hanung Bramantyo. Bumi Manusia menceritakan kisah cinta antara Minke dan Annelies yang tumbuh di antara banyaknya permasalahan sosial dan ketidakadilan di masa penjajahan Belanda. Pada 2020 lalu, Bumi Manusia berhasil memenangkan kategori Film Terpuji, Sutradara Terpuji, Pemeran Utama Pria Terpuji, dan Penulis Skenario Terpuji pada gelaran Festival Film Bandung.

November 1928 (1979)

Film bertema perjuangan yang pertama adalah November 1828, disutradarai oleh Teguh Karya. Film ini menceritakan tentang penduduk desa di Jawa yang memberontak melawan pemerintahan penjajahan Hindia Belanda.

November 1928 berhasil memenangkan 7 penghargaan dari Festival Film Indonesia 1979 untuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik, Sinematografi Terbaik, Tata Artistik Terbaik, Tata Suara Terbaik, dan Tata Musik Terbaik.

Janur Kuning (1979)

Janur Kuning menceritakan tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam meraih kembali kemerdekaannya yang direbut pasukan sekutu. Janur Kuning mengisahkan seorang perwira muda, Letkol Soeharto, yang meyakinkan Jenderal Sudirman untuk kembali ke Yogyakarta. Film Janur Kuning juga pernah masuk nominasi pada Piala Citra untuk kategori Aktor Pendukung Terbaik.

Doea Tanda Mata (1985)

Film Doea Tanda Mata menceritakan kisah dua orang perwira berlatar belakang beda yang berjuang bersama. Film ini diproduksi oleh Cinema Delapan dan Benoa, dengan produser Alfani Wiryawan. Dalam penggarapannya, tim produksi melakukan riset mendalam untuk mendapatkan informasi terkait kehidupan dan kegiatan di Akademi Militer (Akmil) Magelang kala itu.

Tjoet Nja Dhien (1988)

Film Tjoet Nja Dhien merupakan film biografi yang menceritakan tentang perjuangan seorang wanita asal Aceh bernama Tjoet Nja Dhien. Film ini berkisah tentang perjuangan Tjoet Nja Dhien saat melawan penjajahan Belanda pada masa perang Aceh. Tjoet Nja’ Dhien berhasil memenangkan Piala Citra sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 1988. Bahkan, beberapa waktu lalu, film ini direstorasi di Belanda, dan ditayangkan kembali di bioskop.